TERNYATA Orang-Orang Tajir di Indonesia Tengah Mengerem Pembelian Jam Tangan Mewah
Ekonomi yang lagi loyo mengakibatkan kelompok tajir tunda beli barang hoby, seperti arloji elegan.
Keadaan ini dapat tampak di beberapa butik jam elegan di pusat berbelanja yang condong sepi pengunjung.
Bahkan juga, kondisi itu juga berlangsung pada akhir minggu, yang umumnya ramai pengunjung.
Menurut Hendra Theado, General Manager PT Eurobutik Bangun Indonesia, satu diantara distributor arloji asal Swiss, Delacour, pasar arloji elegan selama th. ini memanglah condong melambat.
Kondisi ini terang tidak sama dengan bebrapa th. terlebih dulu.
Ia memproyeksi, hingga akhir th. ini dapat berlangsung penurunan penjualan arloji elegan 20% dibanding th. terlebih dulu.
" Pasar arloji elegan memanglah agak slow th. ini, " tuturnya pada KONTAN, Selasa (22/11).
Terkecuali ekonomi domestik, aspek daya beli Cina yang lagi kendor akhir-akhir ini juga ikut memengaruhi penjualan arloji elegan.
Maklum, negeri Tiongkok itu adalah satu diantara pasar paling utama penyuplai arloji elegan.
Kondisi ini, kata Hendra juga ikut memengaruhi pasar jam tersebut di pasar Indonesia.
Terlebih pasar arloji elegan ini miliki pasar yang khusus. Jikalau ada customer yang beli arloji itu lantaran ada banyak hal, seperti aspek gengsi serta dapat mengerek status sosial.
Nah, pasar yang pas dengan keadaan pasar arloji elegan ini, kata Hendra yaitu di kota-kota besar yang ada customer yang suka berburu arloji elegan.
Walau demikian, Eurobutik tak tidak tinggal diam. Pengelola tiga butik arloji di Jakarta ini gencar mengadakan program promosi. Salah nya ialah program angsuran pembelian arloji.
Menurut Hendra, program promosi itu tidak sama untuk semasing merk. Terkecuali menjual Delacour, Eurobutik juga jual arloji merk Hautlence, BRM, Moser & Cie, serta Dietrich.
Lebih Sukai Berhemat
Seirama, Imelda Weana, Manajer Komunikasi Pemasaran PT Gilang Agung Persada mengaku juga pasar arloji elegan didalam negeri tengah melambat.
Penjualan arloji di gerai Gilang Agung Persada alami penurunan. Tetapi, Imelda tak merinci besarannya. " Memanglah agak melambat th. ini, namun tidaklah terlalu penting, " klaimnya ke KONTAN.
Yang pasti, perusahaan yang telah masuk sisi Saratoga Investama ini ada yang menjual arloji bernilai beberapa puluh juta rupiah.
Maklum, merk yang diusung perusahaan ini memanglah premium seperti Guess, Gc, Nautica, Swarovski atau Victorinox Swiss Army. Th. depan, Gilang Agung
Persada optimistis, pasar arloji elegan di pasar domestik dapat tambah baik dari th. ini. Tampak dari penambahan pusat berbelanja yang akan beroperasi mulai th. depan.
Perkembangan pusat berbelanja itu, terlebih untuk kelompok menengah atas, dapat berikan katalis positif untuk perkembangan usaha arloji elegan.
" Ini dapat jadi tandanya perkembangan ekonomi yang dapat tambah baik th. depan serta pasti ada dampak ke kami, " harapnya.
Ketua Asosiasi Entrepreneur Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey memberikan, sejatinya pasar barang elegan, termasuk juga arloji elegan mempunyai pasar serta pengagum sendiri. Keadaan ini harusnya tak jadi masalah kelompok menengah atas.
Namun, keadaan ekonomi yang kurang bergairah bikin kelompok menengah atas tak akan menghamburkan duit untuk barang elegan.
Mereka berhemat serta condong menanamkan uang di keranjang investasi.
